Asal
Mula Nama Kerajaan Demak
Asal nama Kerajaan Demak dari beberapa
pendapat lain :
a.
Menurut Solochin Salam, “Demak” berasal dari
bahasa Arab “Dhima” berarti sesuatu yang mengandung air. Ini adalah
kenyataan bahwa daerah Demak banyak mengandung air, semua itu karena banyaknya
rawa dan tanah payau, sehingga di Demak banyak telaga tempat menampung air.
b.
Menurut Hamka, “Demak” berasal dari
bahasa Arab “Dama” yang berarti air mata. Betapa tidak dipungkiri betapa
sulitnya dan susahnya mengembangkan dan menyiarkan agama Islam pada waktu itu,
sebab agama terlebih dahulu sudah dihayati dan diamalkan oleh masyarakat Jawa
yaitu Agama Hindhu, Budha, Animisme, dan Dinamisme. Sehingga juru dakwah banyak
yang prihatin, tekun, dan selalu menangis kepada Allah,memohon petunjuk serta
kekuatan dari-Nya.
c.
Berasal dari bahasa Jawa Kuno,memiliki dua arti
yang berbeda satu sama lainnya. Pertama,
“Demak
” bermakna “Tanah Hadiah” yang diberikan raja kepada pengikut setia
atau sebagai tanah tunjangan dari Maharaja kepada Raja Muda di Kerajaan
bawahan. Kedua, “Demak
” bermakna menyerang dengan tiba-tiba atau menerkam.
d.
Menurut Prof. Dr. Purbatjaraka, “Demak”
berasal dari kata “Delemek” dari Bahasa Sansekerta yang artinya “Tanah yang
Mengandung Air”. Dan kata beliau di seluruh Tanah Jawa hanya ada satu tempat
yang namanya berasal dari Bahasa Arab, yaitu “Kudus (Al-Qudus).
e.
Menurut Slamet Mulyana, “Demak” diartikan
anugerah atau ganjaran , yaitu anugerah dari Prabu Kertabhumi yang diberikan
kepada Raden Fatah atas bumi bekas hutan Glagah Wangi. Dasar etimologisnya
adalah “Kitab Kakawin Ramayana VI/198 atau Kawi Ordonden XXIII, yang berbunyi
”Wineh Demak Kapwa Yatha Kramannya”.
f.
Menurut H. Oemar Amir Hoesin menduga bahwa “Demak’
berasal dari nama sebuah kota di Mesir yaitu “Dimyat”. Pada zaman Kholifah
Fatimiyah, guru-guru agama yang datang ke Indonesia banyak yang berasal dari
tempat tersebut.
g.
Menurut KRT Honggo Maulana, “Demak”
jelas berasal dari bahasa arab, karena sejak abad ke- 7 Agama Islam telah masuk
ke wilayah Majapahit. Kadipaten Demak adalah satu-satunya wilayah Majapahit
yang masyarakatnya mayoritas beragama Islam.
h.
Menurut cerita tutur, kata “Demak” berasal dari
peristiwa Nyai Lembah yang berasal dari Rawa Pening, lesungnya terdampar di
muara Sungai Tuntang. Untuk mencari penyebab terdamparnya lesung tersebut, Nyai
“demak-demek“
(istilak bahasa Indonesia Meraba-raba) di dasar sungai. Dari kata demak-demek
itulah muncul nama Demak.
i.
Tentang kata “Demak” yang lebih
menarik adalah berdasarkan sumber prasasti yang berasal dari zaman Majapahit,
pada masa pemerintahan Hayam Wuruk. Nama Demak telah disebut sebagai salah satu
dari 33 pangkalan dari jaringan lalu lintas air pada masa itu.
(Akasah,Hamid.2006.Menelusuri Lokasi Bekas Keraton Demak.Kota
Wali:CV Cipta Adi Grafika)